Sunday 28 March 2010

Kisah Kisagotami (Dhammapada 26 :395)

BAB XXVI. Brahmana Vagga – Brahmana

(395) Ia mengenakan jubah kain bekas (pamsukula),
kurus, hingga pembuluh darahnya menonjol,
bersemadi seorang diri dalam hutan,
Ia Ku-sebut seorang `brahmana`.
---------------------------------------------------------------------------------------------

Pada suatu kesempatan, Sakka, raja dewa, datang bersama dengan para pengikutnya untuk menghormat Sang Buddha. Pada saat yang bersamaan, Kisagotami Theri, dengan kemampuan batin luar biasa (kesaktian) yang dimilikinya datang melalui angkasa untuk menghormat Sang Buddha. Tetapi ketika ia melihat Sakka dan rombongannya sedang menghormat Sang Buddha, ia mengundurkan diri.

Sakka, yang melihat wanita tersebut, bertanya kepada Sang Buddha siapakah wanita tersebut, dan Sang Buddha menjawab, "O, Sakka! Ia adalah muridKu, Kisagotami. Suatu ketika, ia datang kepadaKu dengan dukacita dan penderitaan karena kehilangan anak laki-lakinya dan Aku membuatnya melihat kenyataan alamiah tentang ketidak-kekalan, ketidak-puasan dan ketanpa-intian dari segala sesuatu yang berkondisi. Sebagai hasilnya ia mencapai tingkat kesucian sotapatti. Setelah masuk dalam pasamuan bhikkhuni, ia menjadi seorang arahat. Ia adalah salah satu dari pengikut wanita utama-Ku, dan tidak ada bandingnya dalam hasil latihan pertapaan, yang mengenakan jubah yang terbuat dari potongan-potongan kain tak terpakai."

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair berikut :

"Paṃsukūladharaṃ jantuṃ
kisaṃ dhamanisanthataṃ
ekaṃ vanasmiṃ jhāyantaṃ
tam ahaṃ brūmi brāhmaṇaṃ."

Ia mengenakan jubah kain bekas (pamsukula),
kurus, hingga pembuluh darahnya menonjol,
bersemadi seorang diri dalam hutan,
Ia Ku-sebut seorang `brahmana`.