(193) Sukar untuk berjumpa dgn manusia yg mempunyai kebijaksanaan Agung.
Orang seperti itu tidak akan dilahirkan di sembarang tempat.
Tetapi dimanapun orang seperti itu dilahirkan,
maka keluarganya akan hidup bahagia.
-----------------------------------------------------------------------------------------------
Suatu hari, Ananda Thera merenung demikian, "Guru kami mengatakan kepada kami, bahwa keturunan terbaik gajah-gajah hanya terlahir di antara jenis gajah Chaddanta dan Uposatha; keturunan terbaik kuda-kuda hanya terlahir di antara jenis kuda Sindh; keturunan terbaik lembu-lembu hanya terlahir di antara jenis lembu Usabha. Demikianlah Beliau telah mengatakan kepada kami hanya tentang keturunan terbaik gajah, kuda, dan lembu tetapi tidak tentang purisajanno” ( = manusia sempurna, dalam hal ini yang dimaksud adalah seorang Buddha)."
Setelah merenung demikian, Ananda Thera pergi menghadap Sang Buddha, dan menanyakan tentang purisajanno. Kepadanya Sang Buddha menjawab, "Ananda, purisajanno tidak akan terlahir di semua tempat, ia hanya akan terlahir di antara Khattiyamahasala dan Brahmanamahasala, kaum hartawan dari Khattiya dan Brahmana."
Kemudian Sang Buddha membabarkan syair berikut :
"Dullabho purisājañño na so sabbattha jāyati,
yattha so jāyatī dhīro taṃ kulaṃ sukham edhati."
Sukar untuk berjumpa dengan manusia yang mempunyai kebijaksanaan Agung.
Orang seperti itu tidak akan dilahirkan di sembarang tempat.
Tetapi dimanapun orang seperti itu dilahirkan,
maka keluarganya akan hidup bahagia.
----------
Notes:
Seorang Buddha tidak akan dilahirkan di keluarga dengan status rendah. Ketika mempersiapkan kelahirannya ke dunia, sesuai tradisi para Bodhisatta (calon Buddha) terdahulu, Beliau akan melakukan lima penyelidikan sebagai berikut
1. Waktu yang tepat bagi munculnya seorang Buddha,
2. Benua yang cocok bagi munculnya seorang Buddha,
3. Negeri yang tepat bagi munculnya seorang Buddha,
4. Keluarga di mana Bodhisatta (dalam kelahiran terakhirnya) akan dilahirkan, dan
5. Umur kehidupan dari bakal ibu Bodhisatta.
Mengenai keluarga:
Beliau mengetahui bahwa Bodhisatta sebelumnya tidak pernah terlahir di keluarga kasta rendah. Mereka selalu terlahir di keluarga raja atau brahmana, yang paling dihormati pada masa itu. Sewaktu masyarakat memberikan penghormatan tertinggi pada keluarga kerajaan, Bodhisatta akan terlahir di keluarga kerajaan. Dan ketika masyarakat lebih menghormati golongan brahmana, Bodhisatta akan terlahir di keluarga brahmana. Saat itu di India, keluarga bangsawan/raja lebih dihormati daripada brahmana; maka beliau memilih lahir di keluarga raja.