BAB XXVI. Brahmana Vagga – Brahmana
(421) Orang yang tidak lagi terikat pada apa yang telah lampau,
apa yang
sekarang maupun yang akan datang,
yang tidak memegang ataupun melekat
pada apapun juga,
maka ia Kusebut seorang `brahmana`.
--------------------------------------------------------------------------------------------
Suatu ketika, ada seorang pengikut
awam Sang Buddha bernama Visakha di Rajagaha. Setelah mendengar khotbah
Sang Buddha berulang-ulang, Visakha mencapai tingkat kesucian anagami
dan ia berkata kepada istrinya, "Terimalah semua hartaku, sejak hari ini
aku tidak akan campur tangan apapun dalam urusan keluarga."
Istrinya, Dhammadinna, menjawab, "Siapa yang mau menelan ludah yang
telah engkau buang?" Kemudian ia minta ijin dari suaminya untuk masuk
dalam pasamuan Sangha dan menjadi seorang bhikkhuni. Setelah menjadi
seorang bhikkhuni ia pergi ke sebuah vihara di suatu desa kecil bersama
para bhikkhuni lain untuk melatih meditasi. Dalam waktu yang singkat, ia
mencapai tingkat kesucian arahat dan kembali ke Rajagaha.
Visakha, setelah mendengar bahwa Dhammadinna telah kembali, pergi
menemuinya dan bertanya kepadanya beberapa pertanyaan. Ketika Visakha
bertanya kepadanya tentang tiga magga yang pertama; ia memberi jawaban
kepadanya. Tetapi ketika Visakha memberikan pertanyaan kepadanya tentang
Jalan (magga) dan Hasil (phala) Arahat, ia berkata, "O pengikut awam!
Masalah ini diluar batas kemampuan pengertianmu; jika engkau ingin tahu,
engkau boleh pergi dan bertanya kepada Sang Buddha."
Ketika Visakha bertanya kepada Sang Buddha, Sang Buddha berkata,
"Dhammadinna telah menjawab pertanyaanmu. Jika engkau bertanya
kepada-Ku, Aku akan memberikan jawaban yang sama." Setelah berkata
demikian, Sang Buddha menegaskan kenyataan bahwa Dhammadinna telah
mencapai tingkat kesucian arahat.
Kemudian Sang Buddha membabarkan syair berikut :
"Yassa pure ca pacchā ca majjhe ca n’atthi kiñcanaṃ
akiñcanaṃ anādānaṃ tam ahaṃ brūmi brāhmaṇaṃ."
Orang yang tidak lagi terikat apa yang telah lampau,
apa yang sekarang maupun yang akan datang,
yang tidak memegang ataupun melekat pada apapun juga,
maka ia Kusebut seorang `brahmana`.
----------
Notes :
Tanya jawab antara Visakha dan Dhammadina lengkapnya dapat dibaca di Culavedalla Sutta, Majjhima Nikaya 44.