BAB XXVI. Brahmana Vagga – Brahmana
(423) Seseorang yang mengetahui semua kehidupannya yang lampau,
yang dapat
melihat keadaan surga dan neraka,
yang telah mencapai akhir kelahiran,
telah mencapai kesempurnaan pandangan terang, suci, murni,
dan sempurna
kebijaksanannya,
maka ia Kusebut seorang `brahmana`.
---------------------------------------------------------------------------------------------
Pada
suatu kesempatan, Sang Buddha menderita penyakit ringan pada lambung
perut dan ia menyuruh Upavana Thera untuk mencari air panas dari
Devahita, sang brahmana.
Sang brahmana sangat senang karena mempunyai kesempatan yang sangat
langka untuk memberikan sesuatu kepada Sang Buddha. Maka sebagai
tambahan dari sekedar air panas, ia memberi sirup gula kepada sang thera
untuk Sang Buddha.
Di vihara, Upavana Thera memberikan air hangat untuk mandi kepada
Sang Buddha. Setelah mandi ia memberi Sang Buddha campuran sirup gula
dan air hangat. Setelah minum campuran tersebut Beliau segera merasa
lega.
Sang brahmana kemudian datang dan bertanya kepada Sang Buddha,
"Bhante! Pemberian yang dilakukan kepada siapa yang memberikan manfaat
terbesar bagi seseorang?"
Kepadanya Sang Buddha berkata, "Brahmana! Suatu pemberian yang
dilakukan kepada seseorang yang telah meninggalkan semua kejahatan
adalah yang paling bermanfaat."
Kemudian Sang Buddha membabarkan syair berikut :
"Pubbenivāsaṃ yo vedi saggāpāyañ ca passati
atho jātikkhayaṃ patto abhiññāvosito muni
sabbavositavosānaṃ tam ahaṃ brūmi brāhmaṇaṃ."
Seseorang yang mengetahui semua kehidupan yang lampau,
yang dapat melihat keadaan surga dan neraka,
yang telah mencapai akhir kelahiran,
telah mencapai kesempurnaan pandangan terang,
suci, murni, dan sempurna kebijaksaanaannya,
maka ia Kusebut seorang `brahmana`.
Pada akhir khotbah Dhamma itu, brahmana menjadi teguh keyakinannya
terhadap ‘Tiga Permata` (Buddha, Dhamma dan Sangha), dan menjadi
pengikut awam Sang Buddha yang berbakti.