Sunday 28 February 2010

Kisah Devahita, Seorang Brahmana (Dhammapada 26 : 423)

BAB XXVI. Brahmana Vagga – Brahmana

 (423) Seseorang yang mengetahui semua kehidupannya yang lampau,
yang dapat melihat keadaan surga dan neraka,
yang telah mencapai akhir kelahiran,
telah mencapai kesempurnaan pandangan terang, suci, murni,
dan sempurna kebijaksanannya,
maka ia Kusebut seorang `brahmana`.
---------------------------------------------------------------------------------------------

Pada suatu kesempatan, Sang Buddha menderita penyakit ringan pada lambung perut dan ia menyuruh Upavana Thera untuk mencari air panas dari Devahita, sang brahmana.

Sang brahmana sangat senang karena mempunyai kesempatan yang sangat langka untuk memberikan sesuatu kepada Sang Buddha. Maka sebagai tambahan dari sekedar air panas, ia memberi sirup gula kepada sang thera untuk Sang Buddha.

Di vihara, Upavana Thera memberikan air hangat untuk mandi kepada Sang Buddha. Setelah mandi ia memberi Sang Buddha campuran sirup gula dan air hangat. Setelah minum campuran tersebut Beliau segera merasa lega.

Sang brahmana kemudian datang dan bertanya kepada Sang Buddha, "Bhante! Pemberian yang dilakukan kepada siapa yang memberikan manfaat terbesar bagi seseorang?"

Kepadanya Sang Buddha berkata, "Brahmana! Suatu pemberian yang dilakukan kepada seseorang yang telah meninggalkan semua kejahatan adalah yang paling bermanfaat."

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair berikut :

"Pubbenivāsaṃ yo vedi saggāpāyañ ca passati
atho jātikkhayaṃ patto abhiññāvosito muni
sabbavositavosānaṃ tam ahaṃ brūmi brāhmaṇaṃ."

Seseorang yang mengetahui semua kehidupan yang lampau,
yang dapat melihat keadaan surga dan neraka,
yang telah mencapai akhir kelahiran,
telah mencapai kesempurnaan pandangan terang,
suci, murni, dan sempurna kebijaksaanaannya,
maka ia Kusebut seorang `brahmana`.

Pada akhir khotbah Dhamma itu, brahmana menjadi teguh keyakinannya terhadap ‘Tiga Permata` (Buddha, Dhamma dan Sangha), dan menjadi pengikut awam Sang Buddha yang berbakti.