Wednesday, 15 December 2010

Kisah Perayaan Balanakkhatta (Dhammapada 2 : 26-27)

II. Appamada Vagga - Kewaspadaan 

(26) Orang dungu yang berpengertian dangkal,
terlena dalam kelengahan,
sebaliknya, orang bijaksana senantiasa menjaga kewaspadaan
seperti menjaga harta yang paling berharga.

(27) Jangan terlena dalam kelengahan,
jangan terikat pada kesenangan-kesenangan indria.
Orang yang waspada dan rajin bersamadhi,
akan memperoleh kebahagiaan sejati.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------

Suatu waktu perayaan Balanakkhatta dirayakan di Savatthi. Selama perayaan ini, beberapa pemuda melumuri tubuhnya dengan abu dan kotoran sapi, berkeliling kota sambil berteriak-teriak. Perbuatan mereka menyusahkan masyarakat. Mereka juga berhenti di setiap pintu dan tidak akan pergi sebelum diberi uang.

Waktu itu, beberapa murid Sang Buddha yang hidup berumah tangga berdiam di Savatti. Melihat kejadian tersebut, mereka mengirimkan utusan untuk menghadap Sang Buddha, meminta Beliau untuk tetap tinggal di vihara dan tidak ke kota selama tujuh hari. Mereka mengirimkan makanan ke vihara, dan mereka sendiri tinggal di dalam rumah.

Pada hari ke delapan, ketika perayaan telah usai, Sang Buddha dan muridnya diundang ke kota untuk makan siang. Mereka membicarakan tindakan para pemuda yang kasar dan memalukan itu selama perayaan berlangsung. Sang Buddha memberikan komentar bahwa hal itu adalah wajar, bahwa kebodohan dan ketidaktahuan akan membuat seseorang melakukan perbuatan yang memalukan.

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair berikut ini:

"pamādam anuyuñjanti
bālā dummedhino janā
appamādañ ca medhāvī
dhanaṃ seṭṭhaṃ va rakkhati

mā pamādam anuyuñjetha
mā kāmaratisanthavaṃ
appamatto hi jhāyanto
pappoti vipulaṃ sukhaṃ”

Orang dungu yang berpengertian dangkal,
terlena dalam kelengahan,
sebaliknya, orang bijaksana senantiasa menjaga kewaspadaan,
seperti menjaga harta yang paling berharga.

Jangan terlena dalam kelengahan,
jangan terikat pada kesenangan-kesenangan indria.
Orang yang waspada dan rajin bersamadhi,
akan memperoleh kebahagiaan sejati.
-----------------

Notes :

Karena pandangan salah, terkadang kita tidak menyadari bahwa sesuatu yang kita anggap 'fun' ternyata adalah perbuatan bodoh, menyebalkan dan mengganggu orang lain.