Tuesday 2 November 2010

Kisah Bhikkhu Assaji dan Punabbasuka (Dhammapada 6 : 77)

VI. Pandita Vagga - Orang Bijaksana

(77) Biarlah ia memberi nasehat, petunjuk,
dan melarang apa yang tidak baik,
orang bijaksana akan dicintai oleh orang yang baik
dan dijauhi oleh orang yang jahat.
---------------------------------------------------------------------------------------------------

Bhikkhu Assaji dan Punabbasuka bersama dengan lima ratus orang muridnya, tinggal di desa Kitagiri. Ketika bertempat tinggal di desa itu, mereka memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara menanam bunga dan pohon buah-buahan untuk keuntungan. Jadi mereka melanggar peraturan dasar bagi kehidupan para bhikkhu.

Setelah Sang Buddha mendengar hal itu, beliau mengirimkan dua orang siswa utama-Nya, Sariputta dan Maha Moggallana, untuk menghentikan perbuatan mereka yang tidak patut. Kepada kedua siswa utama-Nya Sang Buddha berkata, "Katakan kepada para bhikkhu itu, jangan merusak keyakinan dan kemurahan hati umat awam dengan perbuatan yang tidak patut. Jika mereka tidak patuh, paksalah mereka untuk keluar dari vihara. Jangan ragu-ragu untuk melakukan seperti apa yang telah saya katakan kepadamu, karena hanya orang bodoh tidak menyukai orang yang memberikan nasehat baik dan melarang berbuat jahat."

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair berikut ini:

"Ovadeyyānusāseyya asabbhā ca nivāraye,
sataṃ hi so piyo hoti asataṃ hoti appiyo."

Biarlah ia memberi nasehat, petunjuk,
dan melarang apa yang tidak baik,
orang bijaksana akan dicintai oleh orang yang baik
dan dijauhi oleh orang yang jahat.
----------

Notes :
sekadar bahan renungan untuk menggelitik pembaca :
apakah ketika dinasehati, kita tidak mau menerimanya karena merasa lebih tau dan lebih bijaksana ?
ataukah sebaliknya, kita merasa lebih bijaksana lalu menasehati orang lain,
padahal pemahaman dan kebijaksanaan kita sebenarnya masih kurang ?