Wednesday, 6 October 2010

Kisah Teman Sariputta Thera (Dhammapada 8 : 108)

VIII. Sahassa Vagga - Ribuan

(108) Dalam dunia ini, pengorbanan dan persembahan apapun
yang dilakukan oleh seseorang selama seratus tahun,
untuk memperoleh pahala dari perbuatannya itu,
semuanya tidak berharga seperempat bagian pun,
daripada penghormatan yang diberikan kepada orang yang hidupnya lurus.
--------------------------------------------------------------------------------------------------

Pada kesempatan lain lagi, Sariputta Thera bertanya kepada temannya, seorang brahmana, apakah ia telah melakukan perbuatan-perbuatan baik. Temannya menjawab bahwa ia telah melakukan persembahan pengorbanan dalam skala besar. Ia berharap untuk dapat terlahir kembali di alam brahma dalam kehidupannya yang akan datang.

Sariputta Thera menjelaskan kepadanya bahwa gurunya telah memberikan harapan yang salah dan mereka sendiri pun tidak mengetahui jalan menuju alam brahma.

Kemudian Sariputta Thera membawa temannya menghadap Sang Buddha, yang menunjukkannya jalan menuju ke alam brahma*. Kepada teman Sariputta Thera, Sang Buddha berkata, "Brahmana, memberikan penghormatan kepada para orang suci (ariya) untuk sesaat saja akan lebih baik daripada melakukan persembahan pengorbanan besar dan kecil sepanjang tahun."

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair berikut:

"Yaṃ kiñci yiṭṭhañ ca hutañ ca loke
saṃvaccharaṃ yajetha puññapekkho
sabbam pi taṃ na catubhāgam eti
abhivādanā ujjugatesu seyyo."

Dalam dunia ini, seseorang dapat mempersembahkan korban, 
besar atau kecil, sepanjang tahun, demi memperoleh pahala;
Tetapi semua ini tidak berharga seperempat bagianpun 
dari penghormatan kepada orang yang hidupnya lurus.

Brahmana teman Sariputta Thera mencapai tingkat kesucian sotapatti setelah khotbah Dhamma itu berakhir.
--------

Notes :

Alam Brahma / Brahmaloka.

Dalam kitab Pali, ada 31 alam kehidupan.
Secara garis besarnya 31 alam kehidupan ini terdiri dari :

I. 4 macam Arupa Loka (alam tanpa bentuk; dihuni oleh makhluk2 yg telah mempunyai Arupa Jhana),
II. 16 macam Rupa Loka (alam berbentuk; termasuk didalam kategori ini adalah bbrp jenis alam Brahma, lalu alam2 dimana para meditator yg telah berhasil mencapai Jhanna 1 s/d Jhanna 4 terlahir kembali, dan alam Suddhavasa dimana para Anagami terlahir kembali.)
III. 11 macam Kama Loka (alam kehidupan dimana makhluk-makhluknya masih senang dengan nafsu-nafsu indera dan terikat dengan panca indera). Kama dengan 1 huruf ‘m’ artinya = nafsu, beda dengan Kamma/Karma (hukum karma).

Dalam notes kisah-kisah sebelumnya telah diuraikan mengenai 6 jenis surga dalam kategori no.III di atas.
Alam Brahma, lebih tinggi dari 6 jenis surga itu.
Penghuni alam Brahma, disebut brahma, tetapi kadang disebut sebagai dewa/dewa brahma.

Secara umum, istilah Brahma digunakan untuk penghuni alam-alam yang lebih tinggi dari alam dewa / 6 alam surga, yaitu 4 arupa loka dan 16 rupa loka. Agak khusus, ‘brahma’ merujuk ke penghuni dari 9 alam paling rendah di rupaloka, dan paling khusus digunakan untuk merujuk kepada 3 alam terendah di rupaloka.

Alam Brahma terdiri dari point I & II di atas, yaitu ;

4 ARUPALOKA / Arupadhatu :

Penghuni 4 alam ini hanya memiliki batin (nama khanda) dan tidak memiliki Rupa khanda/bentuk/jasmani, dan karenanya tidak dapat mendengarkan Dhamma. Penghuni alam ini, mereka telah mencapai Arupa Jhana dalam kehidupan sebelumnya.
1. Nevasannanasannayatana Bhumi (bukan persepsi/pencerapan maupun non-persepsi), rentang umur 84.000 MK (maha kappa). Mereka telah melampaui persepsi maupun non persepsi, dan tidak lagi terlibat dalam pencerapan. Uddaka Ramaputta, guru kedua pangeran Siddharta, terlahir di alam ini. Uddaka Ramaputta berpikir bahwa ia telah mencapai penerangan.
2. Akincannayatana Bhumi (ketiadaan/kekosongan), rentang umur 60.000 MK. Di alam ini, mereka mengkontemplasikan pikiran ‘tidak ada sesuatupun / kekosongan’. Masih termasuk bentuk dari persepsi, walaupun sangat halus. Alara Kalama, guru pertama pangeran Siddharta, terlahir di alam ini, dan juga berpikir bahwa ia telah mencapai penerangan.
3. Vinnanancayatana Bhumi (kesadaran tanpa batas), rentang umur 40.000 MK. Di sini mereka bermeditasi atas kesadarannya / vijnana sebagai tanpa batas
4. Akasanancayatana Bhumi (ruangan tanpa batas), rentang umur 20.000 MK. Disini mereka bermeditasi mengenai ruangan sebagai tanpa batas.
Penghuni alam2 ini belum tentu buddhist. Asalkan ia dapat mencapai Arupa Jhana dalam meditasinya, ia dapat lahir di alam ini.

16 RUPA LOKA terdiri dari :

Alam Jhana Empat :
1. Akanittha / Kediaman murni tertinggi, rentang umur 16.000 MK
2. Sudassi / Kediaman pandangan terang, 8.000 MK
3. Sudassa / Kediaman Indah, 4.000 MK
4. Atappa / Kediaman Suci, 2.000 MK
5. Aviha / Kediaman Tak-Bergerak, 1.000 MK
Lima alam diatas disebut Kediaman Murni / Suddhavasa. Berbeda dari Rupaloka lainnya dimana kelahiran dapat dicapai melalui kebajikan dan atau pencapaian meditasi, Suddhavasa hanya dapat dicapai jika telah mencapai tingkat kesucian Anagami.
Salah satu penghuni alam Suddhavasa ini adalah Brahma Sahampati (yang memohon kepada Sang Buddha untuk membabarkan Dhamma). Beliau mencapai Anagami sejak jaman Buddha sebelum Gotama. Dengan demikian, semua penghuni Suddhavasa adalah pelindung Dharma.
6. Asannasatta / Tanpa kesadaran, 500 MK
7. Vehapphala / Pahala Besar, 500 MK

Alam Jhana Tiga :
8. Subhakinna / Keagungan yg memancar, rentang umur 64 MK
9. Appamanasubha / Keagungan Tak-terukur, 32 MK
10. Appamanasubha / Keagungan Terbatas, 16 MK

Alam Jhana Dua :
11. Abhassara / Cahaya gemerlap, rentang umur 8 MK. Dalam Aganna Sutta yang menceritakan terjadinya bumi kita, dikatakan bahwa makhluk-makhluk yang lahir di bumi bertumimbal lahir dari alam Abhassara ini.
12. Appamanabha / Cahaya Tak-Terukur, 4 MK
13. Parittabha / Cahaya Terbatas, 2 MK

Alam Jhana Satu :
14. Mahabrahma, rentang umur 1 AK. Penghuni alam ini yang paling terkenal adalah Maha Brahma, juga dikenal dengan beberapa nama lain. Karena pandangannya yang salah, berpikir bahwa dirinya makhluk paling berkuasa, maha tahu dan pencipta.
15. Brahmapurohita / Menteri-menteri Brahma, 0,5 AK
16. Brahmaparisajja / Pengikut-pengikut Brahma, 0.3 AK

MK = maha kappa. AK = Asankheyya Kappa. 1 MK = 4 AK.
Berapa lama satu kappa ? Buddha memberi perumpaan sebagai berikut.
Bayangkan sebuah kotak kosong pada awal mula kalpa, 1 yojana (kira-kira 6 mil) pada setiap sisinya. Setiap 100 tahun, kita memasukan biji mustard kecil di dalam tabung tersebut. Menurut Sang Buddha, tabung yang besar tersebut akan penuh sebelum 1 masa kalpa berakhir.
Bayangkan sebuah batu yang sangat besar/raksasa pada awal mula kalpa kurang lebih 6 x 6 x 6 mil. Kita mengambil sebuah batu kecil dan menyapu gunung tersebut sekali dalam 100 tahun. Menurut Sang Buddha, gunung yang besar tersebut akan habis sebelum 1 masa kalpa berakhir.

Dalam tradisi Mahayana dan dalam tradisi Tibetan penggolongan alam kehidupan agak berbeda tapi kira-kira intinya masih seputar itu, hanya beda pengkategoriannya saja, jadi jangan bingung kalau lain kali anda baca ada 6 alam atau berapalah…

Dalam tradisi Mahayana ada pula yang disebut Buddha-ksetra / alam Buddha. Misalnya alam Sukhavati/Si Fang/Dewachen adalah Buddha-ksetranya Buddha Amitabha, ini diluar lingkup dari 31 alam kehidupan di atas, dan alam tersebut terbentuk karena ikrar beliau.
31 alam kehidupan yang dijelaskan di atas boleh dikata adalah Buddha-ksetra Buddha Sakyamuni.