(123) Bagaikan seorang saudagar yang dengan sedikit pengawal
membawa banyak harta, menghindari jalan yang berbahaya,
demikian pula orang yang mencintai hidup,
hendaknya menghindari racun dan hal-hal yang jahat.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
Mahadhana adalah seorang pedagang kaya dari Savatthi. Pada suatu  kesempatan, lima ratus perampok telah merencanakan untuk merampoknya,  tetapi mereka tidak mempunyai kesempatan untuk merampoknya.
Pada saat lain para perampok itu mendengar bahwa pedagang Mahadhana  akan segera bepergian dengan lima ratus kereta penuh dengan  barang-barang berharga. Pedagang Mahadhana juga mengajak bhikkhu-bhikhu  yang akan bepergian pada tujuan yang sama untuk pergi bersama dengannya.  Dan dia berjanji untuk memperhatikan kebutuhan bhikkhu-bhikkhu selama  dalam perjalanan. Lalu ke lima ratus bhikkhu pergi bersama dengannya.
Perampok-perampok memperoleh berita perjalanan mereka dan pergi  mendahului di depan untuk menunggu rombongan pedagang. Tetapi pedagang  itu berhenti di pinggir hutan tempat perampok-perampok itu sedang  menunggu. Rombongan akan melanjutkan perjalanannya setelah bermalam  beberapa hari.
Perampok-perampok memperoleh berita keberangkatan mendatang, dan  membuat persiapan untuk merampok rombongan tersebut. Pedagang juga  mendengar kabar gerakan penjahat-penjahat tersebut dan memutuskan untuk  kembali ke rumah.
Penjahat-penjahat sekarang mendengar bahwa pedagang akan pulang ke  rumah, lalu mereka menunggu di jalan yang menuju rumah. Beberapa orang  desa mengirim berita kepada pedagang mengenai gerakan para penjahat, dan  akhirnya pedagang memutuskan untuk tinggal di desa beberapa waktu.
Ketika pedagang memberitahu keputusannya kepada para bhikkhu,  bhikkhu-bhikkhu itu sendiri pulang kembali ke Savatthi. Sesampai di  Vihara Jetavana, para bhikkhu menemui Sang Buddha dan memberitahu Beliau  perihal tertunda-nya perjalanan mereka. Kepada mereka, Sang Buddha  berkata: "Para bhikkhu, Mahadhana menghindar dari perjalanan yang  dikepung oleh para penjahat. Seseorang yang tidak ingin meninggal dunia  menghindar dari racun. Para bhikkhu bijaksana, yang menyadari bahwa tiga  tingkat kehidupan* serupa dengan perjalanan yang dikepung dengan  bahaya, hendaknya berusaha keras menghindar dari berbuat jahat."
Kemudian Sang Buddha membabarkan syair berikut:
"Vāṇijo va bhayaṃ maggaṃ appasattho mahaddhano
visaṃ jīvitukāmo va pāpāni parivajjaye."
Bagaikan seorang saudagar yang dengan sedikit pengawal
membawa banyak harta, menghindari jalan yang berbahaya,
membawa banyak harta, menghindari jalan yang berbahaya,
demikian pula orang yang mencintai hidup,
hendaknya menghindari racun dan hal-hal yang jahat.
Lima ratus bhikkhu tersebut mencapai tingkat kesucian sotapatti setelah khotbah Dhamma itu berakhir.
 ---------
Notes :
 Tiga tingkat alam kehidupan dalam hal ini secara garis besarnya adalah :
- Kamabhava – keberadaan/kehidupan dalam alam penuh nafsu indera; yaitu 11 alam indera
 - Rupabhava – keberadaan/kehidupan dalam alam berbentuk; yaitu 16 alam brahma
 - Arupabhava – keberadaan/kehidupan dalam alam tanpa bentuk; yaitu 4 alam arupa.