Saturday, 10 April 2010

Kisah Vakkali Thera (Dhammapada 25 : 381)

XXV. Bhikkhu Vagga - Bhikkhu

(381) Dengan penuh kegembiraan dan penuh keyakinan
terhadap ajaran Sang Buddha,
seorang bhikkhu akan sampai pada keadaan damai (nibbana)
disebabkan oleh berakhirnya semua ikatan.
--------------------------------------------------------------------------------------------

Vakkali adalah seorang brahmana yang tinggal di Savatthi. Suatu hari ia melihat Sang Buddha berpindapatta di dalam kota. Ia sangat terkesan dengan kemulian Sang Buddha. Pada saat itu ia menjadi sangat tertarik dan hormat kepada Sang Buddha. Ia memohon ijin untuk diterima dalam Pasamuan Bhikkhu sehingga ia dapat selalu dekat dengan Sang Buddha.

Sebagai seorang bhikkhu, Vakkali selalu dekat dengan Sang Buddha, ia tidak memperhatikan tugas kewajibannya sebagai bhikkhu lagi, dan tidak berlatih meditasi. Vakkali menghabiskan waktunya memandangi Sang Buddha. Sang Buddha menunggu batin Vakkali menjadi matang, dan tidak berkata apa-apa.

Suatu hari Sang Buddha mengetahui bahwa batin Vakkali telah matang, maka Sang Buddha berkata kepadanya, "Vakkali, tidak akan bermanfaat bagimu yang selalu dekat dengan-Ku, memperhatikan wajah-Ku. Kamu harus berlatih meditasi, sebab hanya ia yang melihat Dhamma akan melihat Saya. Ia yang tidak melihat Dhamma tidak akan melihat Saya." Dan menyuruh Vakkali pergi. Mendengar kata-kata itu Vakkali sangat tertekan. Ia meninggalkan Sang Buddha, dan memanjat bukit Gijjhakuta hendak bunuh diri dengan cara melompat dari puncak bukit.

Sang Buddha mengetahui kesedihan dan keputus-asaan Vakkali. Karena sedih dan putus asa itu Vakkali akan dapat kehilangan kesempatan memperoleh tingkat kesucian. Oleh karena itu Sang Buddha mengirimkan bayangan Beliau kepada Vakkali, membuat seolah-olah Beliau berada di hadapannya. Ketika Sang Buddha berada dekat dengannya, segera Vakkali melupakan segala kesedihannya, ia menjadi sangat gembira, dan yakin.

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair berikut :

"Pāmojjabahulo bhikkhu
pasanno Buddhasāsane
adhigacche padaṃ santaṃ
saṃkhārūpasamaṃ sukhaṃ."

Dengan penuh kegembiraan dan penuh keyakinan
terhadap ajaran Sang Buddha,
seorang bhikkhu akan sampai pada keadaan damai (nibbana)
disebabkan oleh berakhirnya semua ikatan.

Vakkali mencapai tingkat kesucian arahat, setelah khotbah Dhamma itu berakhir.
-------

Notes :


Kisah Vakkali ini ada diceritakan juga di Theragatha dan Samyutta Nikaya, tetapi agak berbeda sedikit kejadiannya.